Metronusa News, HUMBANG HASUNDUTAN — Penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang meliputi banjir bandang dan tanah longsor di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, terus menunjukkan kemajuan yang semakin baik hingga hari ini, Minggu (30/11). Unsur Forkopimda Humbang Hasundutan secara terpadu telah mendirikan posko darurat di lapangan sepak bola Desa Panggugunan, sesuai arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M.
Mewakili BNPB, Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi (FPKP) BNPB Nelwan Harahap hadir memberikan pendampingan kepada posko yang dipimpin Bupati Humbang Hasundutan, Oloan Paniaran Nababan. Pendampingan BNPB mencakup pencarian dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, dapur umum, pelayanan kesehatan, logistik peralatan, pendataan kaji cepat, dan pengaduan masyarakat. Dukungan logistik sudah tersedia di posko dan beberapa paket sembako telah didistribusikan kepada warga terdampak dan mereka yang berhak menerima.
Dukungan logistik dan peralatan BNPB pada tahap pertama meliputi 200 paket sembako, 200 paket makanan siap saji, 1 unit tenda pengungsi, 100 matras, 20 velbed, 100 selimut, 1 pompa alkon, 1 genset, dan 1 perahu polytilen. Direktur FPKP BNPB juga telah melaksanakan perintah Kepala BNPB untuk menjenguk warga terdampak yang mengungsi di rumah kerabat, sambil menyerahkan dukungan sembako dan kebutuhan dasar lainnya.

Untuk pemulihan jaringan komunikasi darurat, BNPB bersama Diskominfo Humbang Hasundutan telah menyebarkan alat jaringan satelit Starlink di tiga titik: posko pengungsi Desa Sihombu (Kecamatan Tarabintang), Kantor Camat Pakkat, dan Pos Pengungsi Gereja HKBP Parbotihan, Onan Ganjang. Masyarakat di sekitar titik tersebut dapat mengakses internet gratis 24 jam.

Dinas Perhubungan turut memasang lampu penerangan jalan di sekitar posko untuk keamanan lalu lintas malam hari, sementara Satuan Tagana dari Dinas Sosial mengatur distribusi permakanan dari dapur umum — masyarakat mendapat kebutuhan konsumsi tiga kali sehari dengan makanan bergizi tinggi.

Korban Meninggal Dunia 6 Orang
Menurut data sementara per hari ini, Minggu (30/11) pukul 16.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 6 jiwa, 2 jiwa masih dalam pencarian, 9 luka‑luka, dan 2.200 warga mengungsi di posko serta rumah kerabat terdekat. Tim gabungan terus fokus mencari dua warga yang masih dinyatakan hilang. BNPB telah menyediakan tenda keluarga berukuran 4×6 dengan kapasitas 8 orang di pos induk penanganan darurat Desa Panggugunan. Wilayah terdampak meliputi 31 desa dari 6 kecamatan; 2 desa terisolir karena akses masih tertutup material dan jembatan penghubung amblas. Kerusakan material meliputi 51 unit rumah rusak berat, 22 unit hanyut, 7 unit rusak sedang, 90 unit rusak ringan, 2 unit rumah rencana relokasi, lahan pertanian terdampak sekitar 768 hektare. Kerusakan infrastruktur: 2 unit jembatan hilang, 1 unit amblas, 132 titik jalan terdampak longsor, 126 titik jalan amblas, 1 unit rumah ibadah. Jalur Pulo Godang–Pakkat hingga Barus sudah dapat dilalui kendaraan setelah sebelumnya tertutup material longsor berupa tanah berlumpur dan bebatuan besar; empat alat berat dikerahkan untuk membuka jalur tersebut. Meski sudah dapat diakses, petugas tetap berjaga di lokasi untuk mengatur lalu lintas; jika hujan turun, jalur kembali ditutup sementara demi keamanan.
Prioritas Penanganan Lanjutan
Selain pencarian dan pertolongan, prioritas penanganan darurat juga mencakup perbaikan akses terputus, pemenuhan kebutuhan dasar dan permakanan. BNPB telah menyarankan Badan Geologi untuk mengkaji wilayah yang masuk kategori rawan bencana banjir bandang dan tanah longsor sebagai rekomendasi rencana relokasi geologi setelah masa tanggap darurat berakhir.
Dengan sinergi antara BNPB, pemerintah daerah, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, TNI, Polri, relawan, dan seluruh unsur masyarakat, penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Humbang Hasundutan menunjukkan kemajuan yang semakin baik dan terpadu — membuktikan bahwa kerja bersama adalah kunci dalam menghadapi situasi sulit.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB












