Metronusa News, Aceh | Banjir dan longsor di Provinsi Aceh telah mengakibatkan dampak signifikan terhadap sektor energi, seperti bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG). Namun, kondisi tersebut berangsur-angsur pulih.
Perkembangan Penanganan Ketersediaan BBM dan LPG
Perwakilan Pertamina Regional Aceh Misbah Bukhori mengatakan, suplai BBM secara umum di wilayah Aceh mengalami peningkatan. Jalur pengiriman di wilayah Aceh bagian timur, seperti Aceh Tamiang, yang sebelumnya terkendala akses jalan, kini sudah dapat dilewati.
– 3 dari total 7 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Aceh Tamiang telah beroperasi untuk melayani masyarakat.
– Suplai BBM di wilayah Aceh ke utara, seperti Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, sudah seratus persen beroperasi semua.
– Di Aceh Barat sampai Aceh Selatan, suplai berjalan normal meskipun di awal kejadian bencana terdapat beberapa jalur yang terkendala.
Upaya Pemulihan Akses Energi
– Pertamina bekerja sama dengan tim terkait, seperti Dinas PU, TNI, dan Polri, untuk memperbaiki akses jalan dan mensuplai BBM ke wilayah terdampak.
– LPG untuk wilayah barat telah berhasil dikirimkan melalui jalur laut.
– Sumber LPG diambil dari Terminal Arun di Lhokseumawe dan dikirimkan dengan kapal ke Pelabuhan Ulele di Banda Aceh.
Dampak Korban Jiwa
– Jumlah korban meninggal di 3 provinsi, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh mencapai 914 jiwa.
– Terdapat penambahan jumlah korban 47 jiwa dari hari sebelumnya (5/12).
– Rincian jumlah korban meninggal di Provinsi Sumatra Utara sebanyak 329 jiwa, Sumatra Barat 226 jiwa, dan Aceh 359 jiwa.
– Total korban hilang mencapai 389 jiwa di tiga provinsi tersebut.
Prioritas Penanganan
– Operasi pencarian dan pertolongan
– Pemenuhan kebutuhan logistik masyarakat
– Pembukaan akses jalan darat
– Pemulihan akses komunikasi
– Pemenuhan kebutuhan energi, khususnya listrik dan BBM
