Metronusa News, Bogor | Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (DPP PWDPI) angkat suara terkait insiden viral yang melibatkan seorang oknum Kepala Desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang menantang wartawan saat sebuah acara berlangsung. Aksi tersebut memicu gelombang kritik, termasuk dari Panglima Satuan Tugas Bela Wartawan (Satbel Pers) DPP PWDPI, Dedi Supiandi, atau yang lebih dikenal sebagai Kang Pandi.
Dedi menyampaikan kegeraman dan kekecewaannya atas perilaku arogan oknum aparatur desa tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan menantang wartawan bukan hanya tidak etis, tetapi juga mencederai integritas profesi jurnalis.
“Sikap seperti itu tidak pantas dilakukan oleh seorang kepala desa. Saya nyatakan oknum tersebut tidak layak menjadi Kades,” tegasnya.
Tidak berhenti di situ, Dedi juga menanggapi langsung tantangan yang dilontarkan oleh oknum Kades bernama Asep Ari. Menurutnya, profesi wartawan bukan wadah adu kekuatan fisik, melainkan tugas mulia yang berfokus pada penyampaian informasi bagi publik.
“Wartawan itu tugasnya menulis dan merilis berita, bukan adu jotos. Tapi jika dia merasa jagoan, saya sebagai Panglima Satbel Pers PWDPI siap menghadapi tantangannya. Silakan tentukan tempat dan waktu jika itu yang dia inginkan,” ujar Dedi kepada MetronusaNews.co.id dengan nada tegas.
Dedi menilai sikap tersebut menggambarkan arogansi yang tidak bisa ditoleransi. Ia pun mendorong aparat penegak hukum agar segera memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Saya sangat tidak terima bila ada yang meremehkan atau menghina profesi wartawan. Saya juga seorang wartawan. Karena itu saya mengajak seluruh rekan seprofesi dan organisasi pers untuk bersatu menjaga marwah insan pers,” pungkasnya.
Ari kang Pandi teh pasukan PBB sanes 🤣
Ari kang Pandi teh pasukan PBB sanes, eta saragam doang pasukan planet mars 🤣