Tim Khusus Forwatu Banten Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Harga Porsi MBG di SMKN Warunggunung

  • Bagikan

Metronusa News, Lebak-Banten | Tim Khusus Pengawasan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Forum Warga Bersatu Banten (Forwatu Banten) yang dipimpin oleh Eroy Bavik dan Desi Jaelani melakukan pemantauan langsung ke SMK Negeri Warunggunung, Kabupaten Lebak.selasa(07/19/2025).

Kedatangan tim pengawas disambut hangat oleh pihak sekolah, guru, dan para siswa. Pemantauan ini merupakan tindak lanjut dari mandat Forwatu Banten dalam mengawal implementasi program MBG agar berjalan sesuai aturan dan sasaran.

Ketua Tim Khusus Forwatu Banten, Eroy Bavik, menegaskan bahwa pihaknya menjalankan tugas berdasarkan mekanisme resmi dan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait.

> “Sesuai jadwal pemantauan, hari ini kami turun ke SMK Negeri Warunggunung karena lokasinya berdekatan dengan Sekretariat Forwatu. Kami banyak menerima aduan mengenai menu dan porsi MBG yang diduga tidak sesuai standar gizi. Dari hasil pengecekan lapangan, menu hari ini cukup baik, namun berdasarkan pengamatan kami, nilai nominal porsi yang diterima siswa diduga kurang dari Rp10.000 sesuai pagu anggaran,” ungkap Eroy.

 

Salah satu guru yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa program MBG cukup menyita waktu kegiatan belajar mengajar, namun tetap dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

> “Kami harus menyiapkan makanan hingga dua jam lamanya, tapi anak-anak sangat antusias. Kami hanya bisa menjalankan sesuai aturan dan memastikan keamanan makanan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

 

SMK Negeri Warunggunung diketahui mendapat suplai makanan dari Dapur Sohibul Muslimin, yang sebelumnya sempat viral di media sosial lantaran video pencucian peralatan makan menggunakan air keruh.

Terkait hal itu, pihak sekolah mengaku lebih berhati-hati dalam memastikan kebersihan dan kualitas makanan yang disajikan kepada siswa.

> “Kami melakukan pengawasan langsung agar anak-anak aman mengonsumsi makanan. Kami tidak ingin kasus serupa terulang,” tegas salah satu guru.

 

Sementara itu, Zaelani, Bendahara Tim Khusus Forwatu Banten, menambahkan bahwa hasil penghitungan sementara menunjukkan adanya dugaan ketidaksesuaian harga porsi.

> “Berdasarkan perhitungan kami, nilai taksiran satu porsi makan yang disajikan hari ini hanya sekitar Rp7.500, terdiri dari nasi, kacang buncis, tempe, ikan, tahu, dan buah jeruk,” jelasnya.

 

Forwatu Banten menegaskan akan terus melanjutkan pemantauan ke sejumlah sekolah penerima program MBG lainnya untuk memastikan pelaksanaan program ini benar-benar berpihak pada kesejahteraan dan gizi anak didik.

Penulis: Achmad nEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *