Metronusa News, Jakarta | Pemerintah memastikan kondisi perekonomian nasional tetap kuat di tengah dinamika global. Sejumlah indikator utama menunjukkan tren positif dan menjadi bukti bahwa daya tahan ekonomi Indonesia masih kuat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tren positif terlihat pada sektor investasi dan konsumsi masyarakat. Realisasi investasi nasional telah mencapai Rp1.434,3 triliun, sementara Mandiri Spending Index naik hingga 297 menjelang akhir tahun.
“Relatif perekonomian dari berbagai indeks angkanya cukup baik dan beberapa indikator-indikator terkait dengan konsumsi misalnya indeks konsumen juga masih di atas 100 (sampai) 115,” ujar Airlangga.
Pemerintah juga telah mencatat adanya peningkatan pada utilisasi kapasitas industri yang menandakan kegiatan ekonomi terus bergerak. Hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun.
Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo, dibahas juga kelanjutan berbagai program unggulan lintas sektor yang akan diterapkan pada tahun 2026. Regulasi pendukung telah disiapkan untuk memastikan kesinambungan program prioritas nasional.
“Ini relatif regulasinya sudah disiapkan seperti PPH final untuk UMKM sampai 2027. Kemudian PPH 21 untuk pariwisata dan padat karya,” ujar Airlangga.
Presiden Prabowo juga memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah program strategis di sektor pertanian, kelautan, dan perikanan. Pemerintah menegaskan pentingnya kesinambungan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah sumber daya alam.
“Seluruh kementerian telah menyampaikan laporan mengenai program unggulan masing-masing dan akan terus memantau pelaksanaannya hingga akhir tahun,” pungkas Airlangga.
(BPMI SETPRES)












