Metronusa News, Sorong | Pekerjaan pengaspalan jalan nasional di ruas Sorong –Klamono bertepatan di sekitaran lokasi km 14-16 tetap dilakukan pekerjaan pengaspalan meski dalam kondisi hujan deras, sehingga menuai sorotan tajam dari publik. Warga yang melintasi jalan juga menilai pekerjaan ini tidak bertahan lama karena diduga tidak sesuai dengan standar teknis dalam pekerjaan penghaspalan.13/11/2025.
Yang menjadi tanda tanya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PJN2 Papua Barat Daya justru diam seribu bahasa saat dikonfirmasi.
Upaya konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp kepada salah satu PPK, Purwono, hingga berita ini diturunkan tidak mendapat jawaban secara resmi.
Kondisi ini memunculkan dugaan kuat bahwa ada pembiaran terhadap praktik kerja yang tidak profesional. Bahkan, sejumlah warga menduga adanya “setoran” antara kontraktor dan pihak terkait sehingga mutu pekerjaan terabaikan.
“dari dulu pekerjaan seperti ini asal jadi saja. Soal mutu dan kwalitasnya sangat diabaikan. jangan heran jika jalan cepat rusak,” ujar Maikel seorang pemuda yang melintas di jalan saat ditemui.
Peninjauan tim media di lapangan menunjukkan, beberapa titik jalan hasil pengaspalan tampak bergelombang dan mulai mengalami kerusakan, padahal proyek tersebut baru saja selesai dikerjakan.
Salah Satu tokoh Pemuda Papua, berinisial FB, meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor BPJN Papua Barat Daya.
“Kami sebagai masyarkat menduga ada praktik mafia proyek di tubuh BPJN 2. KPK harus turun untuk bersihkan ini,” tegas James.
Ketika berita ini sudah di tayang, pihak BPJN Papua Barat Daya belum memberikan keterangan resmi.
Sementara itu, upaya konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp kepada salah satu petugas PPK PJN 2, Purwono, juga telah dilakukan namun tidak mendapat tanggapan hingga berita ini diterbitkan.












