Metronusa News, Sorong | Kontraktor Pengaspalan Jl. sorong – Klamono tetap membandel walaupun sudah diperingatkan 1 bulan lalu oleh teman teman media oline yang tergabung dalam Media Center Provinsi Papua Barat Daya yang beralamat di Mariat Kabupaten Sorong.
Masyarakat yang melintas dijalan menduga kontraktor mengabaikan SOP,tentang Pengaspalan jalan Saat hujan.
“Frans putra asli Maybrat sebagai pengamat pekerjaan APBN dan APBD dilingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten mempertanyakan “Kwalitas/Mutu dari pekerjaan tersebut,dan Integritas Kontraktor yang bekerja,apakah hanya asal bekerja untuk menghabiskan sisa anggaran Thn 2025 ?
ataukah ada pihak”lain yang bermain dibelakang sehingga kontraktor selalu membandel.
tutup Frans dengan Nada Tegas.

Lanjut putra asli maybrat ini meminta kepada KPK,BPK dan kejaksaan segera periksa semua OPD”/Bina Marga yang memberikan pekerjaan kepada kontraktor di INJURY TIME ( turup buku 2025).
“Markus sebagai warga Masyarakat Provinsi PBD menduga bahwa hanya bagi” proyek sisa anggaran 2025,antara pihak pemberi pekerjaan dan pihak pelaksana (kontaktor).Sehingga kwalitasnya selalu diabaikan ( asal kerja ) ucapnya.
Sangat disayangkan pekerja Proyek pengaspalan di Km 17 Jalan Klamono menuju. Pusat perkantoran Kabupaten Sorong kini menjadi sorotan tajam setelah pelaksana diduga tetap memaksa pengerjaan meski hujan mengguyur lokasi proyek walaupun tergenang Air. sehingga temuan di lapangan menunjukkan adanya indikasi kuat pengabaian standar operasional (SOP) pengerjaan jalan, yang berpotensi merugikan masyarakat pengguna jalan.
Maka sudah bisa dipastikan pekerjaan penghaspalan jalan sepanjang kota dan kabupaten sorong konstruksinya/haspal, dalam jangka waktu dekat akan mengalami,retak,pecah-pecah, berlobang dan putus sehingga dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.
Seorang warga yang juga bertugas sebagai security di salah satu universitas di Sorong menyampaikan keheranannya.
“Hujan deras, tapi tetap dipaksakan untuk mengaspal. Ini sangat janggal. Kalau begini kualitasnya pasti jelek. Kami sebagai warga yang tiap hari lewat akan jadi korban,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor dan instansi terkait belum memberikan keterangan resmi. Ketika media mencoba meminta klarifikasi, beberapa pekerja di lokasi mengaku hanya menjalankan perintah.tutur seorang pekerja yang tidak menyebut namanya.
Kami sebagai warga Masyarakat pengguna jalan dan sekaligus Pemerhati menganjurkan kepada pihak pemerintah/pemberi pekerjaan tolong diberi teguran/peringatan yang tegas kepada kontraktor sebagai pelaksana agar menjadi bahan Evaluasi dan Edukasi di kemudianya hari.












