Kepala Suku Moi Maya Palang Kantor GAKUM Sorong Dengan Kain Merah

  • Bagikan

Metronusa News, Sorong | Kantor Balai Penegakan Hukum (GAKUM) Wilayah Papua Barat Daya di Jalan Aimas Kalamono KM 16, Kabupaten Sorong, dipalang oleh Kepala Suku Moi Maya, Amirudin Umalelen, pada Kamis (30/10/2025), Dengan Kain Merah sebagai Salah satu adat Moi di tanah papua barat daya.

Aksi pemalangan ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan tebang pilih dan ketidakadilan penegakan hukum dalam kasus dugaan kepemilikan kayu di wilayah Sorong dan sekitarnya.

Menurut Amirudin, tindakan tersebut dilatarbelakangi oleh penetapan tersangka terhadap FLX, yang diduga memiliki kayu asal Pulau Salawati. Ia menjelaskan, kayu yang menjadi barang bukti itu sebenarnya merupakan kayu rebahan, bukan hasil dari kegiatan pembalakan liar.

> “Kayu itu bukan hasil tebang, tapi kayu rebahan. Jangan asal tetapkan orang jadi tersangka tanpa melihat kondisi sebenarnya,” ujar Amirudin di lokasi pemalangan.

Selain FLX, GAKUM juga telah memeriksa JR dalam kasus yang sama. Amirudin menilai langkah hukum tersebut tidak disertai sikap adil, karena masih banyak perusahaan besar yang diduga melakukan pelanggaran namun tidak tersentuh hukum.

Amirudin mencontohkan PT. Alco Timber Irian, yang menurutnya masih bebas mengangkut kayu olahan tanpa dokumen resmi yang lengkap.

> “Truk-truk mereka hilir mudik membawa kayu olahan hanya pakai nota jalan, tapi tidak ada tindakan. Sementara pengusaha kecil langsung dijadikan tersangka. Ini tidak adil,” tegasnya.

Ia juga menyoroti perlakuan tidak profesional dari salah satu oknum GAKUM terhadap wartawan media cetak dan online saat hendak melakukan konfirmasi beberapa waktu lalu.

> “Wartawan datang secara baik-baik untuk mencari informasi, tapi diperlakukan dengan arogan. Ini menunjukkan ada sesuatu yang disembunyikan,” kata Amirudin.

Dengan nada tegas, Amirudin menyampaikan bahwa aksi pemalangan ini akan terus dilakukan hingga ada kejelasan dan respons resmi dari pihak GAKUM.

> “Saya palang kantor ini sampai semua jelas. Kami minta GAKUM turun ke lapangan, selidiki peredaran kayu secara menyeluruh. Jangan hanya duduk di kantor dan makan gaji buta,” pungkasnya.

Aksi pemalangan yang dilakukan masyarakat adat Moi Maya tersebut mendapat perhatian dari warga sekitar dan aparat kepolisian yang turun ke lokasi untuk menjaga situasi sehingga tetap kondusif sesuai pantauan media ini.

Penulis: Frans BahoEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *