FKUB Kota Probolinggo Gelar Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Guru Non Formal pada Sekolah Minggu

  • Bagikan

Metronusa News, Probolinggo, Jawa Timur | Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Guru Minggu pada Sekolah Minggu, Kamis (11/12), pukul 19.00 WIB, bertempat di Aula Lantai II GKJW Kota Probolinggo. Kegiatan ini merupakan upaya FKUB untuk memperkuat kualitas pembinaan generasi muda lintas agama melalui pendidikan non formal di lingkungan tempat ibadah.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua FKUB Kota Probolinggo, Dr. H. Ahmad Hudri, ST., MAP., yang didampingi oleh jajaran pengurus, yakni Achmad Philip (Sekretaris), Budi Krisyanto (Wakil Ketua), Agus Maryono (Bendahara), serta Mashuri Nurzah (Wakil Bendahara).

Peserta rapat terdiri dari para guru non formal Sekolah Minggu yang berasal dari berbagai tempat ibadah, meliputi gereja-gereja Kristen, Gereja Katolik Maria Bunda Karmel, Pasraman, dan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Sumber Naga atau Klenteng. Peran Guru Non Formal lintas agama ini menegaskan semangat kebersamaan dan komitmen FKUB untuk memperkuat harmonisasi kehidupan beragama melalui peningkatan kapasitas para pendidik di komunitasnya masing-masing.

Dalam sambutannya Hudri menekankan bahwa pendidikan karakter dan penguatan nilai toleransi harus dimulai sejak dini, terutama melalui peran strategis guru-guru Sekolah Minggu dan pembina keagamaan di setiap rumah ibadah.

“Guru Minggu dan para pendidik non formal adalah ujung tombak pembinaan bibit-bibit generasi. Mereka tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga menanamkan sikap toleransi, empati, serta pemahaman multikultural yang sangat dibutuhkan dalam menjaga kerukunan,” ujar Dr. Hudri.

Rapat evaluasi ini membahas berbagai aspek, antara lain efektivitas metode pembelajaran, kebutuhan peningkatan kapasitas guru, kurikulum non formal yang inklusif, serta rencana penguatan kolaborasi lintas komunitas keagamaan dalam kegiatan pendidikan karakter dan pembinaan keagamaan.

FKUB Kota Probolinggo juga menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pendampingan, monitoring, dan fasilitasi agar kegiatan pembelajaran di setiap Sekolah Minggu, seperti gereja, Pasraman, dan TITD berjalan semakin baik, terarah, dan relevan dengan kebutuhan generasi masa kini.

Melalui agenda rutin seperti rapat koordinasi ini, bertujuan agar terbangun ekosistem pembinaan yang lebih kuat, berkesinambungan, dan didukung oleh berbagai stakeholder sehingga kerukunan umat beragama di Kota Probolinggo semakin harmoni dan adaptif menghadapi dinamika sosial masyarakat yang semakin dinamis dan penuh tantangan.

Penulis: Ipul JatimEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *