Metronusa News, Probolinggo, 7 Desember 2025 – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo secara resmi menutup Tadribul QURRA’ setelah dilaksanakan selama 10 (sepuluh) kali setiap Minggu yang dimulai pada 5 Oktober 2025 bertempat di 5 (lima) MUI kecamatan se- Kota Probolinggo. Tadribul Qurro’ ini merupakan komitmen MUI dalam membina generasi muda yang mencintai Al-Qur’an melalui penyelenggaraan TADRIBUL QURRA’, sebuah program pelatihan intensif bagi anak-anak dan remaja untuk memperdalam kemampuan membaca, melantunkan, dan memahami Al-Qur’an secara baik dan benar.
Program ini mendapat sambutan hangat dan antusias luar biasa dari masyarakat. Tercatat diikuti oleh sebanyak 220 peserta yang bertahan hingga akhir dari semula 250 peserta yang turut ambil bagian, yang didominasi oleh anak-anak usia Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), serta sebagian kecil peserta dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Selama proses tadribul Qurro’ dibimbing langsung oleh Qari’ dan Qariah profesional sebagai pelatih pembina yang berpengalaman dalam seni baca Al-Qur’an, dengan fokus pada peningkatan kemampuan tajwid, makhorijul huruf, dan irama tilawah agar peserta dapat membaca dan melantunkan ayat suci Al-Qur’an dengan baik, indah, dan penuh penghayatan.
Dalam sambutan penutupan yang berpusat di Masjid Al Ikhlas Kanigaran, Ketua Umum MUI Kota Probolinggo, Prof. Dr. KH. M. Sulthon, MA., menyampaikan bahwa kegiatan Tadribul Qurra’ merupakan salah satu program unggulan MUI Kota Probolinggo yang dirancang untuk membina generasi Qur’ani sejak usia dini.
“Tadribul Qurra’ ini menjadi program unggulan untuk menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sejak usia dini. Kami ingin anak-anak terbiasa dekat dengan Al-Qur’an, bukan hanya dalam bacaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Kyai Sulthon.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa program ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
1. Meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an secara tartil dan sesuai kaidah tajwid.
2. Memperdalam ilmu tajwid, makhorijul huruf, dan irama tilawah agar peserta memahami dan mengamalkan seni membaca Al-Qur’an dengan benar.
3. Membentuk generasi cerdas, tangguh, dan berkarakter Qur’ani, sebagaimana yang dicita-citakan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam.
“program ini juga bertujuan menciptakan bibit-bibit Qori’ dan Qori’ah. Besar harapan kami agar semua peserta terus melanjutkan pembinaan di tahap berikutnya untuk berprestasi di bidang tilawah dan tahsin,” pungkas Kyai Sulthon.
Dengan terselenggaranya Tadribul Qurra’ ini, MUI Kota Probolinggo berharap dapat melahirkan generasi muda Qur’ani yang tidak hanya fasih dalam membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjiwai nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi fondasi kuat dalam membangun masyarakat yang religius dan berakhlak mulia.
Dalam kesempatan ini Ketua Umum MUI Kota Probolinggo juga memberikan sertifikat kepada seluruh peserta.












