Pembangunan Sanitasi Berbasis Masyarakat Desa Pegadingan Cipari Diduga Asal-asalan

  • Bagikan

Metronusa News, Cilacap | Pembangunan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dengan nilai pekerjaan Rp.400.000.000 Desa Pegadingan Kecamatan Cipari, diduga pekerjaan sudah sesuai dengan spesifikasi. Dugaan tersebut menguat setelah tim melakukan kroscek lapangan dan melakukan konfirmasi dengan salah satu rekan nara sumber yang tidak mau di sebutkan namanya.

Berdasarkan keterangan Narasumber waktu dikonfirmasi kawan awak media bahwa untuk pondasi bilik menggunakan pasir urug, untuk Viva PVC ukuran 3Inc hanya dikasih satu batang. Apabila Viva kurang dibeli sendiri oleh pemilik rumah yang mendapatkan bantuan. Untuk penggalian tengki septik dan sumur resapan dilakukan Sendiri oleh pemilik rumah tanpa ada upa.

Batang selop menggunakan besi behel ukuran 8 dan untuk kolom menggunakan besi 8 dan besi 8 full (Banci). Dan untuk besi tulangan dinding tengki septik. Batang tulang menggunakan besi 8 dan untuk kolom Tulangan menggunakan besi 8 juga, dan itupun  mengunakan besi 8 full (Banci). Tinggi dari pada besi tulangan tersebut diduga keras hanya 70CM Untuk lapisan dasar septik hanya menggunakan lapisan cor setebal 15CM terangnya.

Selanjutnya Nara sumber menerangkan apabila di dalam tengki penuh dengan air maka penerima bantuan harus sewa sendiri mesin sedot pengering air. Untuk pasir menggunakan pasir yang dibeli dari penjual Sekarang Cilacap yang diduga keras pasir. dan untuk semen menggunakan merek Mereka dalam kondisi hampir beku. Untuk cat mempergunakan cat kiloan ungkap.28/11/2025.

Supaya berita ini tetap berimbang tim konfirmasi dengan salah satu pelaksana, yang bertanggung jawab dilapangan yaitu CT, pada saat CT di konfirmasi lewat WhatsApp mengajukan beberapa pertanyaan CT menjawab, hubungi kontak itu bos, aku lagi sibuk bos.

Tim pun menghubungi Nomor kontak tersebut yang ber inisial SH melalui via WhatsApp, sampai berita ini diterbit belum ada jawaban apapun dari SH 28/11/2025.

Dari keterangan Nara sumber menurut TO selaku aktifis. Bahwa pekerjaan pembangunan Bilik dan Tengki Septik yang dilaksanakan diduga keras ngawur dan asal-asalan. Jelas didalam gambar sebelum memasang pondasi batu pasang, harus menggunakan lantai kerja pasir urug tebal 5CM. Untuk bagian bawah batu pasang lebar nya 40CM dan bagian atas lebar nya 25, dengan tinggi batu pasang 45CM.

Tidak ada didalam kontruksi kalau besi selop untuk kolom 8 dan batangan selop menggunakan besi 8 juga. Tentunya kalau besi kolom selop ukurannya 8 maka untuk batangan selop pasti besi ukuran 10. Begitu juga untuk Tulangan tengki septik, besi kolom 8 maka batangan Tulangan besi 10.

Dari gambar juga terlihat jelas bahwa untuk dasar tengki septik dipasang batu kosong setebal 20CM, Krikil tebalnya 20CM, lapisan pasir 20CM dan ijuk 20CM, bukan hanya coran dengan. Tebal 15CM. Termasuk memberikan hanya 1 batang pipa yang berukuran 3Inc sementara jelas didalam gambar minimal 3 batang. Ini tentu nya diduga keras sangat ngawur dan konyol.

Apalagi menggunakan pasir dari Daerah selarang Cilacap yang notabene nya sudah bercampur dengan pasir laut. Termasuk menggunakan semen yang hampir beku juga menggunakan cat abal-abal.

Oleh karena itu diharapkan BPKP harus segera melakukan audit kegiatan tersebut, termasuk Kajari Cilacap harus segera melakukan pemeriksaan mengingat didalam kegiatan ini. Uang Negara sudah diambil 20%. Apabila bangunan yang di bangun tidak sesuai dengan spesifikasi maka diduga keras sudah ada dugaan tindak pidana Korupsi.

Untuk mendukung program Presiden Republik Indonesia dalam ketahanan pangan. Tanpa Padang bulu, sesuai dengan ungkapan Presiden, sekalipun dari pantai dia sendiri apabila melakukan tidak pidana Korupsi maka akan disikat juga.29/11/2025

Penulis: TIM MNEditor: Red
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *