Metronusa News, Probolinggo | Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2025, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo menggelar Dialog Kebangsaan bertema “Refleksi Nilai-Nilai Kepahlawanan bagi Lintas Generasi Kota Probolinggo”.
Kegiatan berlangsung di Aula Makodim 0820 Probolinggo, Senin (10/11), mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, diikuti oleh pimpinan organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan, dan profesi se-Kota Probolinggo.
Acara ini dihadiri oleh Walikota Probolinggo yang diwakili Staf Ahli Rachmadeta, Dandim 0820 Letkol Iwan Hermaya, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, Ketua TP PKK dr. Evariani Aminudin, M.Kes, Kepala Bakesbangpol M. Sonhaji, serta Kasi Bimas Kemenag Kota Probolinggo Arifin Budianto.
Kegiatan berlangsung khidmat dan sarat makna, menggugah semangat nasionalisme serta nilai kepahlawanan di tengah masyarakat majemuk Kota Probolinggo.
Dalam sambutannya, Ketua FKUB Kota Probolinggo, Dr. H. Ahmad Hudri, ST., MAP., menegaskan bahwa Hari Pahlawan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momen untuk merefleksikan makna perjuangan di masa kini.

“Nilai-nilai pkepahlawanan seperti keberanian, kejujuran, pengorbanan, dan semangat persatuan harus terus hidup di setiap generasi — baik generasi tua yang menjadi teladan, maupun generasi muda yang akan melanjutkan estafet perjuangan bangsa,” ujar Hudri.
Ia menambahkan bahwa tantangan zaman kini berbeda dengan masa perjuangan kemerdekaan. Jika dahulu pahlawan berjuang melawan penjajah, maka kini masyarakat harus berjuang melawan kemalasan, intoleransi, kemiskinan, dan ketidakpedulian sosial.
“Menjadi pahlawan hari ini berarti membangun integritas, menjaga persatuan, menebarkan toleransi, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” imbuhnya.
Hudri juga menyinggung keterkaitan antara Hari Pahlawan dan Hari Santri Nasional, dengan menegaskan bahwa 10 November merupakan puncak perlawanan rakyat Indonesia setelah Resolusi Jihad 22 Oktober yang dipimpin KH. Hasyim Asy’ari.
Walikota Probolinggo dalam sambutan yang dibacakan Rachmadeta memberikan apresiasi tinggi kepada FKUB yang secara konsisten menjaga harmoni dan dialog lintas iman di Kota Probolinggo.

“Nilai-nilai kepahlawanan perlu dihidupkan melalui kerja bersama lintas agama, lintas generasi, dan lintas profesi. FKUB adalah garda depan dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan antarumat beragama,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya memperkuat nilai kebangsaan di tengah perbedaan.
“Dialog Kebangsaan ini bukan sekadar ruang bertukar pikiran, tetapi wadah memperkokoh komitmen bersama bahwa keragaman adalah kekuatan, bukan kelemahan,” tambah Rachmadeta.
Sementara itu, Dandim 0820 Letkol Iwan Hermaya menegaskan pentingnya peran generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa.
“Kepada para pelajar, mahasiswa, dan pemuda lintas agama, jadilah pahlawan masa kini — berpikir kritis, bertindak positif, dan menebar inspirasi. Bangun semangat gotong royong dan inovasi demi kemajuan Kota Probolinggo,” pesannya.

Hal senada disampaikan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri yang mengajak masyarakat menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum menebar kebaikan dan menjaga harmoni.
“Mari bekerja tulus, saling menghormati perbedaan, serta menjaga persaudaraan di bumi Kota Probolinggo. Semoga semangat kepahlawanan terus menggelora dari generasi ke generasi,” ungkap Rico.
Turut memberikan motivasi, Ketua TP PKK dr. Evariani Aminudin, M.Kes, mendorong peserta untuk terus berkarya dan beradaptasi menghadapi tantangan zaman dengan semangat pengabdian dan kepedulian sosial.
Sesi dialog berlangsung interaktif dan dinamis. Peserta dari berbagai kalangan, seperti PGRI, STIA Bayuangga, KONI, dan MUI Kota Probolinggo, aktif menyampaikan gagasan dan pertanyaan seputar makna kepahlawanan dalam konteks kekinian.

Antusiasme peserta mencerminkan semangat lintas generasi yang hidup dalam memperkokoh nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan semangat gotong royong.
Acara yang ditutup pada pukul 16.00 WIB ini menghasilkan komitmen bersama untuk melanjutkan semangat kepahlawanan melalui aksi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Melalui kegiatan ini, FKUB Kota Probolinggo menegaskan komitmennya sebagai ruang dialog lintas agama, lintas generasi, dan lintas profesi yang terus menanamkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan nasionalisme di tengah masyarakat majemuk.
“Dengan dialog, kita menemukan kesamaan nilai — cinta tanah air, kemanusiaan, dan persaudaraan. Itulah inti semangat kepahlawanan bagi Kota Probolinggo hari ini dan masa depan,” tutup Dr. Ahmad Hudri.












