Diduga Ada Berita Yang Menyesatkan Pemahaman Publik 

  • Bagikan

Metronusa News, Cilacap | Berawal dari ramai nya pemberitaan yang memberitakan, terkait adanya dugaan penghinaan terhadap profesi wartawan, oleh Oknum Kepala Desa Boja Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap yaitu D. 29/09/2025.

Maka pada Tanggal 30/09/2025 Muncul Berita dari salah satu Media Online yang Berjudul, Kades Boja Sambut Baik Awak Media, Bantah Halangi Profesi Wartawan. Dikutip dari pemberitaan tersebut pada Alenia pertama sampai Alenia ketiga menuliskan”

Majenang, Cilacap – Kabar yang beredar mengenai dugaan Kepala Desa Boja, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, menghalangi profesi wartawan ternyata tidak benar. Faktanya, Kepala Desa Boja, Dasto, justru menyambut baik kehadiran awak media.

Pada hari Selasa, 30 September 2025, Dasto menerima banyak tamu, tidak hanya dari kalangan media, tetapi juga warga yang ingin bertemu. Hal ini menunjukkan keterbukaan Dasto terhadap berbagai pihak.

Ketua Ikatan Pers Jawa Tengah (IPJT) Cilacap, Sangidun, dalam pernyataannya mengajak seluruh pihak untuk bersinergi. “Mari kita bersinergi untuk membangun desa dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat,” ujarnya.

Pada Alenia ke empat menuliskan, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Kepala Desa Boja dan awak media berjalan dengan baik dan harmonis. Kabar yang beredar sebelumnya hanyalah kesalahpahaman.

Pada Alenia ke empat penutup berita menyatakan. Kabar yang sebelum nya hanya kesalahan pahaman. Tentu berita ini diduga sangat menyesat kan. Yang mana Alenia satu sampai Alenia ke tiga menceritakan ada nya keharmonisan antara oknum wartawan dan oknum Kepala Desa. Tapi pada Alenia ke empat pada penutup berita menceritakan dugaan ada nya perselisihan. Tentu diduga berita tersebut ngawur dan terkesan menjilat.

Semangkin kuat dugaan sesatnya berita dengan Judul ” Kades Boja Sambut Awak Media, Bantah Halangi Profesi Wartawan” Itu dibuktikan dengan ada nya pemberitaan pertemuan pada Tanggal 01/10/2025 terkait ke salah pahaman antar Oknum Kepala Desa D dan Awak Media, selanjut adanya permohonan maaf D Via WhatsApp 02/10/2025 pada awak Media.

Apa yang terjadi didalam penulisan berita yang berjudul ” Kades Boja Sambut Awak Media, Bantah Halangi Profesi Wartawan”. Diduga salah satu hal yang sangat memalukan Insan Pers. Yang mana diduga keras telah menyesatkan pemberitaan, bukan menceritakan apa yang terjadi sebenar secara faktual tajam dan terpercaya malah sebalik diduga ngawur dan Ngelantur. “Atau jangan- jangan memang tidak paham kosa kata dan dungu istilah Roky Gerung”

Kami sangat menyayangkan munculnya sebuah berita tandingan yang tidak sinkron pemberitaan nya. Diduga demi kepentingan pribadi.

Mau di benturkan sesama oknum wartawan. Karena apa bila niat ingin menyelesaikan suatu persoalan kesalahpahaman antar oknum wartawan dengan oknum kades Boja inisial D.

Semestinya kedua bela pihak di jembatani, untuk di pertemukan. Dengan cara mediasi, bukan dengan cara bikin berita tandingan yang isinya diduga ngawur. Apalagi pada saat penerbitan berita tandingan ada statement Ketua IPJT, yang semestinya sebagai motor penggerak untuk terjadinya mediasi bukan malah berstatmen. Tentu kejadian tersebut sangat disesalkan.

Adanya berita tandingan yang terkesan seolah-olah bagaikan pahlawan kesiangan dan terkesan sok pintar diduga malah ngawur. Yang justru memperuncing masalah dan keadaan.04/10/2025.

Penulis: TIMEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *